Jumat, 11 Oktober 2013

Catatan Hati : "Ojo Mung Ciblon"

7 oktober 2013, menjadi hari yang spesial bagiku. Akhirnya, “liburan-yang-terpotong”ku bisa terbayar juga. Hari itu adalah Closing ceremony DN AIS/STIS 55 yang juga terdapat final Putra Putri Daerah (Papida) 2013. Aku dan Laksita Aga kebetulan mewakili jawa tengah pada ajang ini. Perjuangan yang lumayan untuk mempersiapkan seleksi. Seleksi Papida 2013 dilaksanakan sebulan sebelum final diikuti oleh wakil masing-masing daerah dari seluruh Indonesia di STIS (namun tahun ini Nusa Tenggara tidak mengirimkan wakilnya karena satu dan lain hal).
Seleksi Papida terdiri dari 2 bagian, yaitu presentasi dan persembahan. Presentasi, dimana Putra Putri Daerah mengenalkan daerahnya yang dilanjutkan sesi Tanya jawab oleh dosen STIS. Saat presentasi, kami lumayan lancar, namun ketika tanya jawab, kami sedikit mengerahkan otak karena hal yang ditanyakan oleh dosen merupakan berita yang sebenarnya sudah lawas (berita tahun 2003-2006an, tentang PLTN). Kemudian Persembahan, kami mengenalkan budaya seni dari daerah kami. Aku dan Sita menampilkan paket lengkap; dibuka dengan suluk (dalang), kemudian macapat dan geguritan, selanjutnya sedikit drama, lalu tari gatotkaca gandrung, dan kembali drama. Alhamdulillah, kami bisa membuat juri menangis haru ketika persembahan.
Fashion Show Putra Putri Jawa Tengah 2013
Hari H pun tiba, 7 oktober. Kami telah mempersiapkan banyak hal untuk hari itu. Jam 10 pagi, para Papida keluar ruangan untuk rias. Aku dan Sita rias di luar kampus. Kami rias dengan pakaian “manten kraton solo”. Hingga acara tiba, fashion show. Para Papida berlenggak-lenggok di panggung dengan pakaian daerah masing-masing. Ada tragedi yang sempat membuat aku kaget-campur-shock-campur-bawur-pokoknya saat kami di panggung. Kami yang memperagakan “temu manten”, tiba-tiba saat telor di bawah kakiku, telor itu muncrat-meledak-jedher-bagaikan-serangan-nuklir-hiroshima. Cairannya pun kemana-mana, termasuk ke baju dan tangan Sita. Sorry bro.. Tapi entahlah, aku tetap pasang senyum saja, pura-pura semua baik-baik saja. Hingga jatah fashion show kami berakhir, dan dilanjutkan pengumuman 5 besar Papida.
Berikut 5 besarnya :
  1. Imassu (Sumatera Utara)
  2. Jawa Timur
  3. Maviastis (DKI Jakarta)
  4. KBMSY (DI Yogyakarta)
  5. Dan terakhir, Jawa Tengah. Yeaaayyy..
5 besar Putra Putri Daerah 2013 : (dari kiri) Imassu, Jatim, Maviastis, KBMSY, dan Jateng
Langsung dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab dari dosen dan petinggi STIS. Disaksikan oleh banyak mata, dengan supporter heboh masing-masing. Pertanyaan yang diberikan pun beragam. Alhamdulillah, kami dapat pertanyaan isian layaknya kuis. Untungnya kami tahu jawabannya, yaitu UNESCO. Akupun sedikit menambahkan pengetahuanku tentang organisasi itu, begitupun Sita. Alhamdulillah, kami lancar langgeng jaya.
Hingga saatnya pengumuman,
Juara Putra Putri Daerah kategori Terfavorit diraih Imassu.
Juara Putra Putri Daerah kategori Best Performance fashion show diraih Maviastis.
Kemudian diumumkan 3 besar. Pertama, Yogyakarta. Kemudian DKI Jakarta. Dan yang terakhir adalah JAWA TENGAH. Dilanjutkan pengumuman Putra dan Putri STIS 2013, dengan penyerahan selempang oleh Putra Putri STIS 2012, Kak Krisman dan Kak Raissa. Dan Alhamdulillah Jawa Tengah meraih gelar The Winner Putra Putri STIS 2013. Berjuta terima kasih kuucapkan untuk semuanya, untuk Allah SWT, untuk ayah ibu, untuk teman teman semua. Aku sama sekali tidak menyangka bisa meraih gelar itu.
Runner up diraih Maviastis (DKI Jakarta) dan Runner up 2 KBMSY (Yogyakarta). Perjuangan sebulan untuk mempersiapkan Papida terbayar sudah. Dimulai dari pemotongan hari liburan di Pontianak, Sita harus lembur jadi Panitia Magra dan Papida, berbagai konflik yang mewarnai carut marutnya kehebohan kami, dan lainnya. Kebahagiaan pun semakin meledak ledak ketika diumumkan bahwa Juara Umum tahun ini diraih oleh kontingen dari Jawa Tengah yang meraih :
Juara 1 Putra Putri Daerah 2013
Juara 1 Stand Himada; menampilkan ikon Candi Prambanan dan beragam produk Jawa Tengah
Juara 2 Persembahan Himada; Sendratari Jamus Kalimasada
Aku masih ingat pesan ibu ku, “berlatih selagi kau sempat, berjuang sekuat kau bisa, berdoa sesering kau mampu”. Dan Alhamdulillah, prestasi ini kupersembahkan paling utama untuk keluargaku. Dari sini aku bisa belajar, “nek wis nyemplung yo sisan nyemplung teles kabeh, ojo mung cipratan ojo mung ciblonan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar